Faidah Hadits
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : الدعاء هو العبادة. رواه أبو داود والترمذي واحمد.
Hadits ini semakna dengan firman Allah Ta'ala dalam Al Quran surat Ghafir ayat 60 :
وقال ربكم ادعوني أستجب لكم إن الذين يستكبرون عن عبادتي سيدخلون جهنم داخرين
Doa terbagi menjadi 2 : doa ibadah & doa masalah.
Perlu diketahui bahwa keduanya saling berkaitan karena didalamnya terkandung maksud pendekatan diri kepada Allah, baik dengan meminta agar didatangkan suatu manfaat & ditolak suatu mudhorot (dan inilah makna doa masalah) atau dengan beribadah kepada-Nya dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya (dan inilah makna doa ibadah).
Sehingga -dengan pengertian diatas- ibadah ini hanyalah untuk Allah & tidak boleh ditujukan kepada selain-Nya. Bila hal itu terjadi -ditujukan kepada selain Allah- maka ia telah berbuat syirik besar.
Gambarannya:
Seseorang yang memalingkan suatu ibadah kepada selain Allah, semisal bersujud kepada selain Allah, menyembelih bukan atas nama Allah, dll disertai pengagungan dan pendekatan diri kepadanya, maka ia telah berbuat syirik karena hal tersebut -ibadah disertai rasa pengagungan & pendekatan diri- merupakan kekhususan sifat uluhiyah Allah. Dan dia -dengan perbuatannya itu- telah menjadikannya sebagai tandingan Allah.
Dan juga seseorang yang berdoa, meminta kepada si mayit atau meminta hal-hal yang tidak bisa dipenuhi kecuali hanya Allah yang mampu mengabulkannya, semisal meminta diluaskan rezeki, dimudahkan segala urusan, dijauhkan dari bala bencana dll maka ia telah berbuat syirik besar. Mengapa? Karena ia tidak mungkin melakukan hal demikian kecuali berdasarkan keyakinannya bahwa pihak yang diminta memiliki kemampuan mengatur urusan alam semesta. Padahal, hanya Allah satu-satunya Dzat yang mencipta, memiliki dan mengatur alam semesta.
Dan syirik dalam doa merupakan hal yang sering & banyak terjadi ditengah-tengah masyarakat. Bahkan, bisa dikategorikan sebagai sumbernya syirik.
Dan selayaknya bagi seorang muslim untuk membentengi dirinya, keluarganya, dan masyarakat disekitarnya dari bahaya syirik. Yaitu dengan memahami makna & hakikat tauhid serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
اللهم إنا نعوذ بك أن نشرك بك ونحن نعلم ونسغفرك لما لا نعلم.
والله تعالى أعلم.
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك.
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.
@Ust Ridwan Arifin (Pengasuh Program JODOH-Mahasiswa UIM semester akhir).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar