MENGENAL TIPUDAYA (STRATEGI) AGAMA SEKTE
SESAT SYI’AH DALAM MEMURTADKAN KAUM
MUSLIMIN...!!!
Oleh: Ustad mujiburrahman Abu Sumayyah
hafidzahullah
Akhir-akhir ini ramai lagi dibicarakan tentang
Syi’ah di negeri ini. Hal ini tidak lain karena
lembaga yang diklaim milik Syi’ah yang selama ini
“sukses” menyembunyikan jatidiri mereka mulai
terbongkar melalui pengakuannya secara tersirat.
Namanya bangkai, sepandai-pandai orang
menyembunyikannya, pasti lama-lama bau
busuknya akan tercium juga.
Namun, ada sebagian kaum muslimin yang
beranggapan hal ini bukanlah suatu masalah yang
perlu diributkan dan dibesar-besarkan. Tak perlu
masalah Sunni-Syi’ah dibawa-bawa ke negeri ini,
karena bagaimanapun juga keberadaan kelompok
Syi’ah di negeri ini tidak akan membahayakan bagi
masyarakat Sunni, bahkan akan menjadikan rahmat
bagi umat Islam ini. Dan bagaimanapun juga, bagi
mereka Syi’ah adalah saudaranya semuslim.
Anggapan-anggapan seperti ini biasanya muncul
dari seseorang yang tidak mengetahui hakekat
Syi’ah, baik mengenai bentuk kesesatan ajaran
yang ada di dalamnya ataupun tipudaya (strategi)
mereka dalam memurtadkan kaum muslimin Ahlus
Sunnah. Sehingga, diantara merekapun ada yang
bisa enjoy hidup seatap dengan penganut Syi’ah.
Ada yang bisa hidup rukun di tempat kerjanya. Ada
pula yang saling bergantian menghadiri kajian
ta’lim, dan lain sebagainya. Sehingga diantara
kaum musliminpun ada yang menyempatkan dirinya
untuk mengikuti beberapa pengajian atau majelis
ta’lim yang diadakan oleh kalangan Syi’ah, dengan
alasan bahwa pengajian yang dihadirinya
disampaikan dengan halus, lemah-lembut,
mengajarkan kecintaan kepada keluarga Nabi, tidak
pernah mengajarkan kebencian kepada para
shahabat, mengajarkan kecintaan dan
persaudaraan kepada sesama muslim, baik Ahlus
Sunnah maupun Syi’ah dan lain sebagainya.
http://dakwahwaljihad.files.wordpress.
com/2013/06/united2-201209181925141.jpg?w=3
00&h=140Pada akhirnya, tak berselang lama
merekapun akan bersikap antipati kepada orang-
orang yang berusaha membongkar kesesatan
Syi’ah dan menganggapnya sebagai biang pemecah
belah umat, penentang Allah yang menginginkan
umat ini bersatu, bahkan tak segan-segan mereka
akan menjulukinya “wahhabi”.
Itulah salah satu bentuk tipudaya Syi’ah dalam
memurtadkan kaum muslimin. Namun, untuk lebih
jelasnya, saya akan menguraikan beberapa
tipudaya Syi’ah yang tidak banyak diketahui oleh
kaum muslimin, dengan maksud agar nantinya
umat Islam di negeri ini pada khususnya tidak
terjebak ke dalam tipudaya mereka yang disusun
secara halus, rapi dan pasti. Mengingat bahwa
perkembangan Syi’ah di negeri ini semakin
menggurita, atau sebagaimana dikatakan ust. Farid
Ahmad Oqbah, “Sangat mengkhawatirkan.”
Namun, ini hanyalah sebuah pengamatan pribadi.
Artinya, ini hanyalah beberapa tipudaya (strategi)
Syi’ah dalam memurtadkan kaum muslimin ini yang
saya ketahui. Dan kemungkinan masih banyak
tipudaya mereka yang saya pribadi tidak
mengilmuinya. Semoga bermanfaat, semoga Allah
ta’ala melindungi dan menjauhkan kita dari
tipudaya setan berwujud manusia yang berusaha
menghancurkan Islam dan kaum muslimin.
1. Slogan Perdamaian dan Persatuan.
Ini adalah slogan jadul, alias jaman dulu.
Maksudnya slogan tersebut mereka gembar-
gemborkan semenjak berkuasanya Khumaini di Iran
setelah lengsernya presiden Reza Pahlevi. Akan
tetapi, ternyata slogan dusta itu hingga kini masih
menjadi senjata yang ampuh untuk meluluhkan hati
dan membinasakan aqidah kaum muslimin di negeri
ini. Buktinya, sebagian kaum muslimin pun banyak
yang tertipu dengan slogan ini, sehingga tak sedikit
dari mereka yang mengharapkan bersatunya Ahlus
Sunnah dengan Syi’ah. Padahal bisakah Ahlus
Sunnah dan Syi’ah bersatu sementara pokok-pokok
ajaran keduanya sangat bertentangan jauh sejauh
antara ufuk barat dengan timur ?? Pertanyaan yang
tak butuh jawaban, artinya sangat mustahil antara
keduanya itu untuk disatukan sampai kapanpun.
Lalu, apa maksud mereka menggembar-gemborkan
slogan tersebut ??
Banyak yang tidak mengetahui maksud tersembunyi
dari slogan perdamaian dan persatuan yang
digembar-gemborkan Syi’ah tersebut. Perlu
diketahui, bahwa slogan tersebut hanya mereka
gembar-gemborkan ketika mereka dalam kondisi
minoritas sebagaimana di negeri ini. Mereka
mengharapkan perdamaian agar mereka bisa
leluasa menyebarkan ajaran-ajaran sesat mereka di
tengah-tengah masyarakat Ahlus Sunnah tanpa
adanya intimadasi dari masyarakat Ahlus Sunnah
itu sendiri. Adapun maksud dari persatuan dan
penyatuan di sini tidak lain adalah peleburan
aqidah Ahlus Sunnah ke Syi’ah. Sebagai bukti
nyata adalah kebanyakan pemeluk Syi’ah fanatik
saat ini adalah mereka yang dahulunya kaum
muslimin yang mendukung upaya bersatunya Ahlus
Sunnah dan Syi’ah. Sehingga aqidah Ahlus Sunnah
yang mereka bawa sejak lahirpun akhirnya hancur
tak berbekas.
Harus diketahui pula, bahwa slogan perdamaian
dan persatuan ini tidak akan berlaku lagi bagi
mereka ketika jumlah mereka mayoritas,
sebagaimana kita lihat di Iran dan Irak. Namun, di
negeri tersebut slogan itu berubah menjadi
pengusiran dan pembantaian. Kaum muslimin di
negeri ini harus melihat realita yang sesungguhnya
yang terjadi di Iran, Iraq dan sekitarnya yang
banyak didiami oleh pemeluk Syi’ah. Diantara bukti
nyata yang tidak diketahui oleh kaum muslimin
adalah:
Tidak adanya upaya pendekatan Sunni-Syi’ah di
Iran yang merupakan negara Syi’ah yang memiliki
kekuasaan.
Ahlus Sunnah tidak diijinkan mendirikan masjid
Ahlus Sunnah di ibukota Teheran, bahkan di negeri
tersebut masjid-masjid Ahlus Sunnah banyak yang
dihancurkan karena dianggap sebagai masjid
dhiror. Namun, sebaliknya mereka membiarkan
sinagog-sinagog Yahudi bertebaran di mana-mana.
Ahlus Sunnah di Iran tidak diberi kebebasan untuk
melakukan aktivitas agamanya yang bertentangan
dengan Syi’ah.
Ahlus Sunnah tidak memperoleh hak politik yang
sama dibandingkan dengan kaum Yahudi. Lihatlah
undang-undang di Iran yang secara tegas
menyebutkan tentang posisi kaum Yahudi di Iran di
Parlemen. Dan kaum Ahlus Sunnah tidak memiliki
posisi meskipun mereka adalah kaum muslimin.
Kalangan Syi’ah mensyaratkan bahwa yang menjadi
imam adalah seorang muslim yang bermazhab
Ja’fari dan syarat ini tidak boleh diubah dalam
undang-undang.
Masyarakat Ahlus Sunnah banyak yang mendiami
pinggiran-pinggiran negeri akibat banyaknya
penindasan, pengusiran dan pembantaian terhadap
mereka. Mereka tidak bisa leluasa menjalankan
ibadahnya. Dan suatu saat, ketika mereka bisa
menguasai negeri ini pun (wal iyaadzubillaah),
mereka akan menerapkan hal yang sama.
2. Ajakan untuk mencintai “Ahlul Bait” Nabi.
Ajakan mencintai Ahlul Bait Nabi merupakan ajakan
yang mulia, bahkan mencintai Ahlul Bait Nabi
sendiri merupakan kewajiban bagi setiap muslim.
Namun bagi kalangan Syi’ah, ajakan mencintai
Ahlul Bait ini ternyata ada misi tersendiri bagi
mereka, yaitu sebagai bentuk tipudaya kepada
kaum muslimin untuk “membuktikan” (baca:
menipu) bahwa merekalah pecinta “Ahlul Bait”
sejati. Walhasil, tidak sedikit dari kaum
musliminpun tertipu dengan tipudaya mereka itu.
Sehingga sering terdengar di telinga kita seorang
muslim mengatakan, “Kenapa anda memusuhi para
pecinta Ahlul Bait?”
Namun perlu kita cermati, bahwa Ahlul Bait yang
dimaksud oleh kalangan Syi’ah bukanlah Ahlul Bait
yang sebagaimana dipahami oleh kalangan Ahlus
Sunnah, yang meliputi seluruh keluarga Nabi
termasuk isteri-isteri beliau yang suci. Akan tetapi,
kalangan Syi’ah berkeyakinan bahwa yang
termasuk Ahlul Bait Nabi hanya sebatas ‘Ali,
Fathimah, Hasan, Husein dan imam-imam dari
keturunan Husein, tanpa memasukkan isteri-isteri
Nabi, karena kebencian mereka kepada isteri-isteri
Nabi khususnya ‘Aisyah (puteri Abu Bakar) dan
Hafshah (puteri ‘Umar). Lalu, ajakan untuk
mencintai “Ahlul Bait” (dalam tanda kutip) itu
berubah menjadi ajakan untuk mengagung-agung
kan dan kemudian menjadikan mereka sebagai
sekutu Allah ta’ala yang memiliki kekuasaan. Wal
iyaadzubillah.
3. Mengubah nama “Syi’ah” menjadi “Madzhab
Ahlul Bait”.
Ternyata bukan hanya LDII yang gonta-ganti merk,
Syi’ahpun ternyata meniru langkah LDII. Kalau LDII
jelmaan dari Lemkari (atau nama-nama lainnya),
maka Syi’ah di negeri ini pun menjelma menjadi
“Madzhab Ahlul Bait”. Kalau LDII (dahulu)
bergonta-ganti nama berupaya untuk melancarkan
taqiyyah (pengelabuan) di tengah-tengah umat
Islam,maka Syi’ahpun memiliki tujuan tidak jauh
berbeda dengan LDII.
Sebenarnya, madzhab Ahlul Bait adalah nama
samaran dari sekian banyak aliran-aliran Syi’ah.
Dimana setiap aliran Syi’ah mengklaim alirannya
sebagai Madzhab Ahlul Bait. Sebagai contoh, aliran
Syi’ah Zaidiyah mengaku sebagai Madzhab Ahlul
Bait. Begitu pula aliran Syi’ah Isma’iliyah, mereka
juga mengaku sebagai Madzhab Ahlul Bait.
Begitupula dengan aliran Syi’ah Imamiyah Itsna
‘Asyariyah (Ja’fariyah) yang berkembang pesat di
negeri ini pun juga mengaku sebagai Madzhab
Ahlul Bait.
Adapun penyebab mereka berani menyebut
alirannya sebagai Madzhab Ahlul Bait, dikarenakan
saat ini kaum muslimin di seluruh dunia pada
umumnya, dan di negeri ini pada khususnya sudah
banyak mengetahui bahwa aliran Syi’ah adalah
aliran sesat dan menyesatkan dan ajarannya
sangat menyimpang dari ajaran Rasulullah SAW
dan ajaran Ahlul Bait. Karena itu, dalam upayanya
menipu dan menyesatkan kaum muslimin dan
supaya terlihat menarik dalam pandangan kaum
muslimin, mereka mengganti nama alirannya
dengan Madzhab Ahlul Bait. Dan ternyata usaha
mereka tersebut berhasil, sehingga ada dari umat
Islam ini yang tertipu dan akhirnya terjerumus
masuk Syi’ah.
Perlu diketahui, bahwa yang namanya Madzhab
Ahlul Bait itu tidak ada, yang ada adalah
Madzhabnya Ahlul Bait, atau akidah-nya Ahlul Bait.
Yaitu akidah yang sekarang dikenal dengan nama
aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Suatu aqidah
yang dipegang oleh Rasulullah SAW, Ahlul Bait dan
para sahabatnya yang diridhai oleh Allah ta’ala.
4. Tidak pernah menyebutkan keutamaan para
shahabat Rasul.
Ajaran Syi’ah didirikan di atas kebencian kepada
para shahabat. Ini adalah kaidah yang baku yang
tidak akan berubah hingga hari Kiamat walaupun
kalangan Syi’ah berusaha menutup-nutupinya. Hal
ini sesuai dengan riwayat yang terdapat dalam
kitab mereka “Al-Kafi” dan yang lainnya, yang
diantaranya menyebutkan bahwa sepeninggal
Rasulullah SAW, para shahabat murtad kecuali
hanya beberapa, diantaranya al-Miqdad, Abu Dzar
dan Salman al-Farisi.
Dari kaidah baku tersebut, kita akan mudah
mendeteksi salah satu trik Syi’ah untuk
memurtadkan kaum muslimin, yaitu mereka tidak
pernah menyebutkan keutamaan dan jasa para
shahabat Rasululullah SAW di pengajian-pengajian
atau majelis ta’lim yang diikuti oleh kalangan
umum, apalagi untuk “kalangan khusus”. Trik ini
bertujuan untuk menghilangkan ingatan dari setiap
kepala kaum muslimin akan keutamaan-keutamaan
para shahabat yang telah berjuang menegakkan
dien Islam ini. Kemudian secara bertahap
merekapun akan melupakan keutamaan-keutamaan
dan jasa para shahabat Rasul, dan akhirnya
melupakannya secara total. Sehingga jika ada
seorang shahabat Rasul yang dikritik atau dimaki,
merekapun akan bersikap biasa saja, bahkan tak
segan-segan membela pemakinya.
5. Mengkritik beberapa tindakan para shahabat
Rasul.
Setelah kalangan Syi’ah berhasil mengiring kaum
muslimin untuk melupakan keutamaan-keutamaan
dan jasa para shahabat Rasulullah SAW terhadap
dien Islam ini, maka tahap selanjutnya adalah
mengkoreksi (baca: mengkritik) beberapa tindakan
para shahabat yang dianggapnya sebagai sebuah
penyimpangan fatal. Hal ini bertujuan untuk
menghilangkan paham yang melekat pada diri
kaum muslimin selama ini bahwa para shahabat
Rasul adalah generasi yang ‘adil, generasi yang
mulia, dan dimuliakan oleh Allah ta’ala.
Sebut saja, misalnya shahabat Muawiyah
radhiyallaahu ‘anh. Beliau adalah seorang shahabat
Nabi yang selalu menancap di hati dan pikiran
kalangan Syi’ah. Hal ini dikarenakan ada satu
“do’a” khusus yang diucapkan oleh kalangan Syi’ah
kepadanya setiap pagi dan sore yaitu melaknat
Mu’awiyah. Bagi mereka, melaknat Mu’awiyah ada
pahala tersendiri.
Bagi kalangan Syi’ah, Mu’awiyah menjadi simbol
kesesatan, kekafiran, dan kemunafikan. Hal ini
dikarenakan beliau memerangi ‘Ali dan merampas
khilafah dari ‘Ali. Padahal semasa hidupnya ‘Ali,
Muawiyah tidak pernah menjadi khalifah.
Berbeda dengan sikap kalangan Syi’ah yang
mengaku-ngaku mencintai imam ‘Ali, ternyata
imam ‘Ali malah menyikapi peperangan antara
dirinya dengan Mu’awiyah dengan sangat bijak.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam literatur
Syi’ah sendiri, Biharul Anwar;
Dari Ibnu Tharif dan Ibnu Alwan, dari Ja’far, dari
ayahnya, bahwa ‘Ali mengatakan kepada
pasukannya, “Tidaklah kami memerangi mereka
karena mereka kafir, juga bukan karena mereka
menganggap kami kafir, tetapi karena kami merasa
yang benar, dan mereka pun juga demikian.”
Kebencian dan kedengkian Syi’ah terhadap
shahabat Nabi yang satu ini akan selalu abadi
hingga hari Kiamat. Apalagi ditambah dengan
tuduhan mereka terhadap putera Mu’awiyah, Zayid
yang dianggapnya sebagai pembantai Husein dan
keluarganya di Padang Karbala.
Berawal dari sinilah kalangan Syi’ah berusaha
mengkritik beberapa “kesalahan-kesa
lahan” (anggapan mereka) aqidah Ahlus Sunnah
yang berpihak kepada Mu’awiyah dan tidak
melaknatnya. Mereka mengatakan, “Sesuatu yang
bertentangan (tidak masuk akal), bagaimana
mereka (Ahlus Sunnah) mencintai Ahlul Bait,
sementara mereka mencintai pembencinya
(Muawiyah).” Ini adalah salah satu bentuk syubhat
yang mereka hembuskan di kalangan Ahlus Sunnah
agar mereka ragu terhadap aqidahnya. Walhasil,
sebagian dari Ahlus Sunnah yang tidak mengerti
dan memahami perkara ini yang sebenarnya pun
terjebak dalam syubhat mereka.
Setelah kritikan terhadap shahabat yang satu ini
berhasil, merekapun kemudian melancarkan kritikan
kepada shahabat Rasul yang lain, terutama
didahului dengan shahabat Rasul yang paling
mereka benci, yaitu ‘Umar bin al-Khaththab sang
penakhluk kerajaan Persi, Abu Hurairah (yang
mereka katakan pendusta hadits), ‘Abu Bakar ash-
Shiddiq, ‘Ustman bin Affan dan kemudian
shahabat-shahabat yang lain. Setelah mereka
kritik, kemudian mereka tak malu-malu untuk
mencaci-makinya, melaknatnya, bahkan tak segan-
segan mengkafirkannya. Dari sinilah dengan mudah
tujuan mereka sebenarnya akan diketahui, yaitu
ingin menghancurkan Islam dari pondasinya.
Karena tidaklah Islam ini sampai kepada kita hari
ini, kecuali awalnya lewat perantara para shahabat
Rasul yang mulia.
6. Banyak mengkaji al-Qur’an dan sedikit mengkaji
hadits, bahkan meninggalkannya.
Ajaran Islam tidak hanya bersumber dari al-Qur’an
saja, akan tetapi juga bersumber dari Sunnah
Rasulullah SAW. As-Sunnah adalah penjelas dari
al-Qur’an itu sendiri, sehingga al-Qur’an tidak akan
sempurna jika tidak dilengkapi dengan as-Sunnah.
Berapa banyak orang berpegang kepada al-Qur’an
saja pada akhirnya dirinya terjerembab ke dalam
jurang kesesatan yang sangat dalam. Pada
akhirnya, dirinya tidak mengetahui mana ajaran
Nabi dan mana ajaran Syaithani. Sehingga, ajaran
Nabipun mereka jadikan olok-olokan dan penghidup
ajaran Nabi mereka jadikan sasaran kebencian.
Adalah Syi’ah salah satu kelompok yang berusaha
menjauhkan kaum muslimin dari hadits-hadits Nabi
SAW. Selain bermaksud untuk menjauhkan kaum
muslimin dari ajaran Islam yang murni dibawa oleh
Rasulullah SAW, hal ini juga didasari oleh rasa
kebencian mereka terhadap para periwayat hadits
dari kalangan para shahabat Nabi SAW
(sebagaimana dijelaskan di atas).
Di majelis-majelis pengajian yang dihadiri
masyarakat umum, mereka hanya mengkaji al-
Qur’an dan ditafsirkan sesuai dengan selera nafsu
mereka. Adapun hadits, mereka lebih banyak
meninggalkannya. Seandainya mengkaji haditspun,
mereka akan memilih-milih hadits-hadits tertentu
termasuk hadits yang dha’if bahkan
maudhu’ (palsu) yang bisa mendukung dan
memperkokoh madzhab busuk mereka. Diantaranya
adalah hadits-hadits tentang imam Ali dan
keutamaannya, “Ahlul Bait” dan keutamaannya,
kepemimpinan para “imam” dan lain-lain.
Bukti yang nampak yang sering kita dengar dari
mulut-mulut Syi’ah yang penuh dosa adalah
kebiasaan mereka mencaci-maki habis orang-orang
yang berusaha menghidupkan sunnah Nabi. Orang-
orang yang memanjangkan jenggot dan berpakaian
di atas mata kaki dikatakan sebagai “wahhabi” dan
yang semisalnya. Walhasil, perilaku orang-orang
Syi’ah inipun didukung dan diikuti oleh orang-orang
awwam yang tak paham sunnah (ajaran) Nabi.
Walaupun kalangan Syi’ah tak mampu
memurtadkan sebagian kaum muslimin, tapi
dukungan dari kalangan awwam untuk mencela
penghidup sunnah Nabi ini merupakan sebuah
“kemenangan” bagi kalangan Syi’ah.
7. Mengkoreksi beberapa hadits dalam Shahih al-
Bukhari dan Muslim.
Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim adalah kitab
yang berisi kumpulan hadits-hadits shahih. Bahkan
kaum muslimin telah sepakat bahwa kitab Shahih
al-Bukhari merupakan kitab terbaik setelah al-
Qur’an yang di dalamnya tidak terdapat hadits
dha’if.
Akan tetapi, ternyata kalangan Syi’ah berusaha
menghembuskan keraguan di hati kaum muslimin
akan keshahihan beberapa hadits yang ada dalam
kedua kitab shahih tersebut. Dalam kajian-kajianny
a, para da’i Syi’ah terkadang akan membahas
hadits-hadits dalam kedua kitab tersebut, akan
tetapi dalam membahas hadits di dalamnya bukan
untuk mencari kebenaran, melainkan (sebagaimana
dijelaskan di atas) mencari-cari dalil yang
mendukung madzhab Syi’ah atau untuk
mempertentangkan antara hadits yang satu dengan
yang lain, atau kalau tidak mereka berusaha
mengkoreksi (mencari kesalahan) beberapa hadist
dalam kedua kitab tersebut. Adapun tujuannya
sangat jelas, yaitu untuk menanamkan keraguan
dan merusak aqidah kalangan Ahlus Sunnah.
8. Menyebut kelompok yang menyelisihi mereka
dengan “Wahhabi”.
Di negeri ini, bahkan hampir di seluruh negeri kaum
muslimin ada fenomena “timpang” dan penilaian
“miring” terhadap dakwah tauhid yang dilakukan
oleh Syaikh Muhammad bin AbdulWahhab an-Najdi
rahimahullaah. Oleh sekelompok orang yang
menyimpan perasaan dengki (hasad) kepada
beliau, terlebih tidak adanya kesepahaman aqidah,
maka dakwah tauhid yang beliau dakwahkan
kepada masyarakat ketika itu dianggapnya sebagai
pemicu perpecahan umat. Sehingga, julukan
“wahhabi” pun akhirnya mereka munculkan.
Namun, ternyata tak banyak yang tahu siapa yang
pertama kali memunculkan julukan ini dan apa
tujuan sebenarnya dimunculkannya istilah
“wahhabi” ini.
Kebanyakan kaum awwam tahunya, “wahhabi” ini
adalah pengikut fanatik Syaikh Muhammad bin
AbdulWahhab, yang ingin menghancurkan tradisi-
tradisi yang berjalan di masyarakat selama ini.
Menolak acara maulidan, melarang ziarah kubur,
mengharamkan tawassul dan lain sebagainya.
Padahal, istilah “wahhabi” ini dimunculkan oleh
mereka yang lebih mempercayai penghuni kubur
daripada Allah ta’ala (para penyembah kubur), dan
mereka yang sangat menolak dakwah tauhid
(pengesaan kepada Allah), dan diantara mereka
adalah kalangan Syi’ah Rafidhah. Adapun
tujuannya sebenarnya dimunculkannya istilah
“wahhabi” ini tak lain adalah untuk menjauhkan
kaum muslimin dari ajaran yang dibawa oleh
Rasulullah SAW dan para shahabatnya. Buktinya,
sebagian dari mereka berceloteh bahwa salah satu
ciri “wahhabi” adalah berjenggot dan celana
cingkrang. Padahal kita ketahui bahwa hal itu
adalah salah satu sunnah (ajaran) Rasulullah SAW.
Lebih jauh lagi, kalangan Syi’ah berusaha
mendefinisikan “wahhabi” ini dalam pengertian
yang lebih sempit, yaitu siapa saja yang menyelisihi
ajaran Syi’ah, atau yang berusaha memisahkan
antara Sunni dengan Syi’ah, atau siapa saja yang
menolak kehadiran Syi’ah, maka mereka adalah
kaum “wahhabi”.
Padahal, harus kita ketahui bahwa sebenarnya
sebutan “wahhabi” itu ditujukan oleh kalangan
Syi’ah kepada kaum muslimin itu sendiri. Karena
dalam keyakinan mereka bahwa orang-orang yang
tidak meyakini imam mereka yang 12, alias tidak
beraqidah Syi’ah, maka telah kafir. Dan dalam do’a
dua patung Quraisy, mereka melaknat Abu Bakar
dan ‘Umar serta siapa saja yang mencintai
keduanya. Bukankah kita sebagai kaum muslimin
mencinta dua shahabat Nabi tersebut ?? Maka,
RENUNGKANLAH...!!!
9. Gembar-gembor anti Israel dan Amerika, serta
dukungannya terhadap kaum muslimin Palestina.
Diantara tipudaya yang ditempuh oleh penggiat
Syi’ah adalah dengan memanfaatkan sandiwara
yang berjudul: Iran “bermusuhan” dengan Israel dan
Amerika”. Isu ini sangat efektif untuk menarik
simpati umat Islam di berbagai belahan dunia,
termasuk Indonesia.
Selama ini kita sering mendengar tentang
keberanian presiden Iran Ahmadinejad dalam
“melawan” Amerika Serikat lewat pidato-pidatonya
yang berapi-api, atau seruannya untuk menghapus
Israel dari peta. Atau Hasan “Nasrullah” lewat
ceramah-ceramahnya yang lantang dalam
“menantang” Israel. Akhirnya, sebagian besar kaum
musliminpun terpukau dengan ocehan-ocehan
keduanya. Sehingga dukungan pun mengalir dari
kaum muslimin untuk negara Syi’ah Iran dan milisi
“Hizbullah” Lebanon pimpinan Hasan “Nasrullah”
tersebut. Berbagai pujian pun ditumpahkan untuk
keduanya, baik di forum-forum pertemuan, di media
massa, baik elektronil atau cetak. Diantara kaum
muslimin pun ada yang beranggapan bahwa saat
ini Iranlah satu-satunya negara “Islam” yang selalu
membela kepentingan umat Islam, tidak ada
negara-negara Islam yang berani melawan
kebiadaban Amerika dan Israel, kecuali negara
“Islam” Iran dan milisi “Hizbullah”. Tidak ada
negara-negara Islam yang berkembang ipteknya
dan berani mengembangkan nuklir, kecuali Iran.
Tidak tahunya, ternyata selama ini mereka
dikibulin oleh para pendusta sekte sesat syiah
Rafidhah.
Beberapa bukti yang menunjukkan kedustaan
mereka, bahwa mereka selama ini anti Amerika dan
Yahudi (dalam hal ini termasuk Zionis):
- Laporan yang dikeluarkan oleh situs Sat Age
(yang mengkhususkan diri dalam pemantauan
terhadap pergerakan satelit di seluruh dunia dan
saluran televisi) menyatakan bahwa enam saluran
televisi keagamaan Iran berasal dari dalam Israel.
Surat kabar al-Ahram Mesir menyebut keenam
saluran itu, yaitu: Alul-Bayt, Al-Anwar, Fadak,
Hussain, Al-Alamiyah, Al-Ghadie, berada di bawah
program AMOS Israel, melalui perusahaan RR Sat
Israel.
- Ditemukan lambang Zionis Yahudi (Bintang Daud)
di atas gedung bandara Iran dan di banyak tempat
lain di Iran.
http://dakwahwaljihad.files.wordpress.
com/2013/06/lambang-zionis.jpg?w=500&h=195
- Menurut penelitian, bahwa komunitas Yahudi
terbesar setelah di Israel berada di Iran, tepatnya di
kota Ashfahan. Hal ini tidak banyak diketahui oleh
orang, terlebih kaum muslimin. Bahkan mereka
memiliki parlemen di Iran dan lebih nyaman untuk
tinggal di negara tersebut. Rasulullah SAW telah
memberikan kabar kepada kita, bahwa kelak Dajjal
akan bertolak dari kota ini dengan kawalan 70.000
tentara Yahudi yang mengenakan thayalis (jubah
hijau tak berjahit) untuk melawan Imam Mahdi dan
Nabi Isa ‘alaihi salam beserta kaum muslimin.
- Tersebar foto dan video di You Tube berkaitan
dengan pertemuan Ahmadinejad atau tokoh-tokoh
Syi’ah Iran dengan orang-orang Yahudi. ( http://
www.youtube.com/watch?v=MU4fQklCm1g )
http://dakwahwaljihad.files.wordpress.
com/2013/06/syiah-dan-amerika-dan-yahudi.jpg?
w=500&h=192
- Ditemukan slogan-slogan/tulisan yang
dipamerkan bahwa Iran punya hubungan “mesra”
dengan Israel.
http://dakwahwaljihad.files.wordpress.
com/2013/06/iran-love-israel.jpg?w=500&h=203
- Pernahkan kita mendengar Iran meluncurkan
senjata nuklirnya ke Amerika atau Israel?
- Presiden yang pertama kali yang melakukan
kunjungan ke Iraq dalam rangka menyambut
kemenangan Amerika dalam menumbangkan rezim
Saddam Husein adalah Ahmadinejad.
- Sandiwara “permusuhan” Iran dan Yahudi mulai
terbongkar ketika pesawat kargo Argentina yang
membawa persenjataan dari Yahudi ke Iran
tersesat, sehingga masuk ke wilayah Rusia dan
akhirnya di tembak jatuh oleh pasukan pertahanan
Rusia.
-Dan lain-lain.
http://dakwahwaljihad.files.wordpress.
com/2013/06/haqeeqa-syiah-palestina-1.jpg?w
=208&h=300Adapun mengenai pembelaan mereka
kepada kaum muslimin Palestina, maka ini juga
merupakan sebuah kedustaan mereka yang
kesekian kalinya. Mereka telah menjual Palestina
demi melancarkan misi mereka. Karena kenyataan
yang terjadi, bukanlah pembelaan dari Iran ataupun
“tetangga” yang terdekat, milisi “Hizbullah”
Lebanon yang diperoleh kaum muslimin Palestina,
akan tetapi sebaliknya, pembantaian yang
berkepanjangan sampai saat ini. Hingga seorang
Palestina berujar, “Siksaan yang dilakukan oleh
orang-orang Syi’ah lebih kejam dari pada apa yang
dilakukan oleh tentara Israel kepada kami. Mereka
menyiksa kami dari pagi sampai sore.”Karena
sangat mustahil, bagi kalangan yang memendam
kebencian kepada para shahabat Nabi akan
membela dan menolong para pecinta shahabat
Nabi. Dan perlu diketahui, bahwa mayoritas
penduduk Palestina adalah Ahlus Sunnah yang
sangat mencintai para shahabat Nabi.
10. Undangan “Study Banding” Para Tokoh Agama
ke Iran.
Siapa yang menolak kalau diundang jalan-jalan ke
luar negeri? Buat kebanyakan orang-orang di negeri
kita, jalan-jalan ke luar negeri memang sudah
menjadi demam tersendiri, tidak terkecuali para
anggota DPR bahkan presiden negeri ini.
Ternyata, sifat kampungan (baca: ndeso) dan
seneng jalan-jalan itu dimanfaatkan oleh kalangan
Syi’ah untuk memberikan tiket jalan-jalan gratis ke
pusat-pusat pengajaran Syi’ah di Iran, seperti di
kota Qom. Sudah tidak terhitung tokoh Islam di
negeri ini yang diundang untuk berkunjung ke Iran,
tentunya judulnya bukan dalam rangka cuci otak,
akan tetapi atas nama studi banding dan
sejenisnya.
Akhirnya, kebanyakan tokoh yang pernah diundang
ke sana, begitu kembali ke tanah airnya akan
berbicara penuh dengan pengagungannya kepada
Iran dan pembelaannya kepada Syi’ah, bahkan
tidak segan-segan akan mengatakan bahwa
perbedaan Sunni-Syi’ah bukan perbedaan yang
prinsipil.
Tanpa malu-malu, mereka telah menjilat Iran.
Padahal, negeri itu adalah pembantai ulama-ulama
Ahlus Sunnah, bahkan penghancur masjid-masjid
dan kitab-kitab rujukan Ahlus Sunnah.
11. Memberikan sembako, layanan pendidikan dan
kesehatan gratis, dan semisalnya.
“Syi’ah memakai cara-cara misionaris dalam
propaganda ajarannya.” Demikian kata Ustadz
Fahmi Salim, wakil Sekjen MIUMI sebagaimana
dikutip oleh arrahmah.com.
Memang benar, mereka akan menggunakan
berbagai cara untuk memuluskan penyebaran
ajaran mereka di tengah-tengah masyarakat Ahlus
Sunnah, bahkan (sebagaimana dijelaskan), cara-
cara misionarispun mereka akan mempergunakanny
a. Diantaranya; pemberian sembako secara “cuma-
cuma”, pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis
kepada kaum muslimin.
Mereka akan memberikan sembako secara “cuma-
cuma” kepada kaum muslimin yang mereka
pandang tingkat ekonominya rendah. Pemberian
dengan “cuma-cuma” itu akan dibarengi dengan
ajakan untuk mengikuti ajaran mereka. “Perlahan
tapi pasti”, itu prinsip mereka.
Di samping itu, mereka juga mengadakan
mengadakan balai pengobatan gratis. Pengobatan
gratis di sini pun tak lepas dari misi mereka, yaitu
untuk menggaet pengikut sebanyak-banyaknya.
Bahkan kabar yang sampai ke telinga saya, di
Bandung ada salah satu pabrik yang pemimpinnya
memaksa para pekerjanya untuk masuk ke Syi’ah.
Jika tidak, maka pekerja tersebut akan dikeluarkan
atau tidak akan diberi gaji.
Selain itu ada pemberian layanan pendidikan gratis
setiap tahun, alias bea siswa bagi pemuda-pemudi
di negeri ini, untuk disekolahkan di universitas
dalam negeri atau di luar negeri. Layanan
pendidikan gratis ke luar negeri itu biasanya ke Iran
terutama di kota Qom. Dan sangat disayangkan
bahwa sebagian besar dari pemuda-pemudi yang
dikirim ke Iran itu berasal dari kalangan NU.
Sebagimana hal ini dikuatkan oleh situs NU sendiri,
melalui www.nu.or.id , dengan judul: Rencana
Pengiriman Mahasiswa NU ke Iran akan Diteruskan.
Sebagaimana dikabarkan pula, bahwa setiap tahun
Syi’ah memiliki target untuk mengirimkan ratusan
pemuda-pemudi kaum muslimin di negeri ini untuk
di sekolahkan di Iran. Pada tahun 2007 saja
diperkirakan jumlah pemuda Indonesia yang
mengambil study gratis di Iran tidak kurang dari
7.000an. Bagaimana dengan saat ini ??
Tak banyak yang tahu, apa misi dibalik pengiriman-
pengiriman pelajar Indonesia ke Iran atau
pertukaran pelajar antara Indonesia dengan Iran.
Misi mereka tidak lain untuk menjadikan para
pelajar tersebut menjadi penganut Syi’ah yang
fanatik plus menjadi da’i yang siap mendakwahkan
ajaran-ajaran Syi’ah di negeri ini.
Ketua umum PBNU, Said Agil Siradj pernah
membantah akan hal ini, sebagaimana dikutip di
www.nu.or.id , ia mengatakan, “Sudah banyak bukti
para kader NU yang sekolah di Arab Saudi juga tak
menjadi “wahhabi”. Saya 13 tahun di Arab Saudi,
demikian juga KH. Said Aqil al-Munawwar. Namun
demikian hal tersebut tak menjadikan kami menjadi
“wahhabi”.” Ia menegaskan lagi, “Mereka yang
pindah ideology, dari awal ketika di Indonesia
memang sudah memiliki kecenderungan pada
ideology tersebut.”
Ibarat menutupi bangkai gajah, Said Agil, tokoh
yang kesyi’ah-syi’ahan ini berusaha menutup-
nutupi segala bukti yang sudah dilihat jelas oleh
kaum muslimin di negeri ini, bahwa mayoritas,
bahkan semua lulusan Iran yang kembali ke negeri
ini beraqidah Syi’ah Imamiyah Khumainiyah.
12. Menikahi wanita muslimah.
Sebagaimana kalangan Nashrani dan orang-orang
kafir lainnya, kalangan Syi’ahpun mengadopsi
strategi orang-orang kafir itu dalam usaha
memurtadkan kaum muslimin, yaitu diantaranya
menikahi wanita-wanita muslimah.
Melalui strategi ini, kalangan Syi’ah “sukses”
melumpuhkan keyakinan (aqidah) wanita-wanita
muslimah. Kita saksikan, korban telah banyak
berjatuhan. Sebagian besar muslimah lebih memilih
seseorang yang dicintainya daripada aqidahnya,
sehingga banyak diantara mereka yang rela menjual
aqidahnya dengan cuma-cuma.
Salah satu alasan Syi’ah menargetkan kaum
wanita, karena mereka mengetahui bahwa
wanitalah yang paling banyak memiliki pengaruh,
terutama bagi anak-anak mereka.
Sebagaimana fatwa MUI yang mengharamkan
pernikahan muslimah dengan laki-laki kafir, maka
pernikahan muslimah dengan kalangan Syi’ah pun
hukumnya sama, yaitu HARAM. Hal ini ditegaskan
oleh Imam al-Bukhari -rahimahullaah- , beliau
pernah berkata, “Bagi saya sama saja, apakah aku
shalat dibelakang Imam yang beraliran JAHM atau
(Syi’ah) Rafidhah atau aku shalat di belakang
Imam Yahudi atau Nasrani. Dan seorang Muslim
tidak boleh memberi salam pada mereka, dan tidak
boleh mengunjungi mereka ketika sakit juga TIDAK
BOLEH MENIKAH DENGAN MEREKA dan tidak
menjadikan mereka sebagai saksi, begitu pula tidak
makan hewan yang disembelih oleh mereka.”
Lebih tegas lagi, Allah ta’ala menjelaskan melalui
firman-Nya yang artinya: “Dan janganlah kamu
menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka
beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mu’min
lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia
menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan
orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita
mu’min) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya
budak yang mu’min lebih baik dari orang musyrik,
walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke
neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan
ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada
manusia supaya mereka mengambil
pelajaran.” (QS. al-Baqarah : 221)
Demikian beberapa tipudaya/trik Syi’ah dalam
memurtadkan kaum muslimin yang bisa saya
uraikan sesuai dengan kapasitas keilmuan dan
wawasan yang saya miliki. Semoga diantara
saudara-saudaraku Ahlus Sunnah ada yang bisa
memberikan tambahan sebagai pelengkap dari apa
yang saya tulis, sehingga tipudaya yang mereka
lancarkan semakin gamlang dan diketahui oleh
kaum muslimin, di negeri ini pada khususnya dan di
seluruh pelosok negeri pada umumnya.
Semoga Allah ta’ala melindungi kita, keluarga kita,
dan saudara-saudara seiman dari makar dan
tipudaya Iblis berwujud manusia yang berusaha
menghancurkan dienul Islam dan pemeluknya ini.
Terakhir, agar kita tidak melupakan do’a yang
diajarkan oleh Allah –ta’ala- dan Rasul-Nya -
shallallaahu ‘alaihi wa sallam-:
“Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami
condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri
petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada
kami rahmat dari sisi Engkau. karena
sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi
(karunia).” (QS. ‘Ali Imran :
“Ya Allah, perlihatkanlah kepada kami yang benar
sebagai suatu kebenaran (yang nyata), dan
berikanlah rezeki kepada kami untuk mengikuti
kebenaran tersebut. Dan perlihatkanlah kepada
kami sesuatu yang bathil sebagai suatu kebathilan
(yang nyata), dan berikanlah rezeki kepada kami
untuk menjauhinya.”
Wallaahu ta’ala a’lam bish shawwa
[1] Lihat: Bahaya Islam Jamaah, hal. 15, penerbit
LPPI.
[2] Albayyinat.net
[3] Disebutkan dalam kitab “al-Kafi” karya al-
Kulaini, dari Ja’far, ia berkata:
(( ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺃﻫﻞ ﺭﺩﺓ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺇﻻ
ﺛﻼﺛﺔ، ﻓﻘﻠﺖ : ﻣﻦ ﺍﻟﺜﻼﺛﺔ؟ﻓﻘﺎﻝ : ﺍﻟﻤﻘﺪﺍﺩ ﺑﻦ ﺍﻷﺳﻮﺩ،ﻭﺃﺑﻮ
ﺫﺭ ﺍﻟﻐﻔﺎﺭﻱ،ﻭﺳﻠﻤﺎﻥ ﺍﻟﻔﺎﺭﺳﻲ ))
“Semua manusia (shahabat) dalam kondisi murtad
setelah wafatnya Nabi SAW, kecuali tiga orang
saja. Aku bertanya: ‘siapa mereka?’ Dijawab, ‘al-
Miqdad bin al-Aswad, Abu Dzar al-Ghifari, dan
Salman al-Farisi.”
[4] Bihar al-Anwar, jilid. 32, hal. 321-330, bab:
Hukum memerangi Amirul Mukminin ‘Ali. Riwayat
ini diriwayatkan juga oleh Himyari dari kitab:
Qurbul Isnad, hal. 45.
[5] Adapun sikap Ahlus Sunnah terhadap Yazid,
maka mereka tidak mengkhususkan kecintaan
kepadanya dan tidak pula melaknatnya. Jika ia
adalah seorang yang fasiq atau dhalim, maka
kemungkinan besar Allah masih mengampuninya,
terlebih jika dirinya memiliki kebaikan-kebaikan
yang besar. Bahkan diriwayatkan oleh Imam al-
Bukhari dalam Shahihnya, dari Ummu Harran binti
Malhan RA, bahwa Nabi SAW bersabda, yang
artinya, “Tentara pertama yang memerangi
Konstantinopel akan diampuni.” (HR. al-Bukhari).
Dan tentara pertama yang memerangi
Konstantinopel adalah di bawah kepemimpinan
Yazid bin Muawwiyah dan pada waktu itu Abu
Ayyub al-Anshari RA bersamanya. (Lihat: Majmu’
al-Fatawa, III/410-414)
[6] Do’a dua patung Quraisy diantaranya berbunyi:
“Ya Allah, laknatilah mereka berdua beserta
pengikutnya, wali-walinya, golongannya dan
kekasihnya yang telah merusak rumah kenabian
(maksudnya Ali bin Abi Thalib)… “ selengkapnya
lihat: http://jaser-leonheart.blogspot.com/2012/12/
doa-shonamay-quraisy-doa-agung-hamba.html
[7] syiahindonesia.com
[8] http://islamquest.net/id/archive/question/
fa4960 . Lihat juga video: Kenapa Yahudi Suka
Tinggal di Ishfahan? ( http://www.youtube.com/
watch?v=aem8bpF_5Oo )
[9] Diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Anas bin
Malik RA, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda
yang artinya, “Dajjal akan diikuti oleh orang-orang
Yahudi Ashfahan sebanyak 70.000 orang yang
mengenakan thayalish (jubah tak berjahit).”
[10] Al-Harbul Musytarakah Iran wa Israil, hal. 35.
[11] Untuk mengetahui tentang kejahatan kaum
Syi’ah terhadap kaum muslimin di Palestina,
silakan baca buku: Filisthiniyul ‘Iraq baina asy-
Syatat wal Maut
[12] Lihat video: Peran Syi’ah dalam Tragedi
Palestina.
[13]Lihat: http://www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-
s,detail-ids,1-id,3458-lang,id-c,warta-t,Rencana
+Pengiriman+Mahasiswa+NU+ke+Iran+akan+D
iteruskan-
Rabu, 06 November 2013
Mengenal syiah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar